Sabtu, 15 Desember 2012

PENILAIAN PORTOFOLIO


1.    Pengertian Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat.Dapat diartikan juga sebagai kumpulan kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu.Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan tergantung mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio.Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi, dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa, dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji (Fajar 2004:47).
Menurut Budimansyah (2002:1) portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai wujud benda fisik portofolio adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan siswa yang disimpan pada suatu bundel. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran siswa baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Sebagai suatu adjective portofolio sering disandingkan dengan konsep lain, misalnya konsep pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan pembelajaran maka dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio, sedangkan jika disandingkan dengan penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis portofolio.
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur.Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa (Rusoni 2001:1).

2. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran
a. Pengertian Portofolio Sebagai Model Pembelajaran
Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya.

b. Landasan Pemikiran dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Portofolio
Budimansyah (2002:4-7) secara garis besar menyatakan bahwa landasan pemikiran pembelajaran berbasis portofolio adalah sebagai berikut :
1.      Empat pilar pendidikan
Empat pilar pendidikan sebagai landasan model pembelajaran berbasis portofolio adalah learning to do, learning to know, learning to be, dan learning to liver together, yang dicanangkan oleh UNESCO.
2.      Pandangan Konstruktivisme
Pandangan konstruktivisme menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan dan pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di sekitarnya. Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi konstruktivisme antara lain : diskusi yang menyediakan kesempatan agar peserta didik mau mengungkapkan gagasan atau pendapatnya, pengujian dan hasil penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta didik untuk mempertajam gagasannya,
3.      Democratic Teaching
Democratic teaching adalah suatu upaya menjadikan sekolah sebagai suatu pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis. Secara singkat democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik.
Dalam pembelajaran portofolio, ada empat prinsip dasar, yaitu :
a.    Cooperative Group Learning (Kelompok Belajar Kooperatif),kelompok belajar kooperatif merupakan proses pembelajaran yang berbasis kerja sama.
b.    Student Active Learning (Prinsip Belajar Siswa Aktif),proses belajar berpusat pada siswa. Aktivitas siswa hampir di seluruh proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan.
c.    Pembelajaran Partisipatorik,pada model ini siswa belajar sambil melakukan (learning by doing). Salah satunya siswa belajar hidup berdemokrasi.
d.   Reactive Teaching,model pembelajaran berbasis portofolio mensyaratkan guru yang reaktif. Sebab tidak jarang pada awal pelaksanaan model ini, siswa ragu bahkan malu untuk mengemukakan pendapat.

c. Bagian dari Portofolio sebagai Model Pembelajaran
Portofolio sebagai model pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Portofolio Tayangan
Portofolio tayangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi berjajar dan dapat berdiri sendiri tanpa penyangga. Namun tidak menutup kemungkinan dapat berbentuk lain seperti segitiga, lingkaran, oval, dan sebagainya sesuai dengan kreativitas siswa.
2.      Portofolio Dokumentasi
Portofolio dokumentasi berisi kumpulan bahan-bahan terpilih yang dapat diperoleh siswa dari literatur/buku, kliping dari koran/majalah, hasil wawancara dengan berbagai sumber, radio/TV, gambar, grafik, petikan dari sejumlah publikasi pemerintah/swasta, observasi lapangan, dan lain-lain.Pada dasarnya portofolio dokumentasi adalah suatu bukti bahwa siswa telah melakukan penelitian.

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Portofolio
1.      Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa ketahui tentang masalah yang ada dalam masyarakat, memberi tugas rumah tentang masalah apa yang ada di masyarakat.
2.      Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dikaji, hendaknya para siswa mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang mereka miliki tentang masalah-masalah yang ada pada masyarakat, dengan langkah sebagai berikut: mengkaji masalah yang telah dikumpulkan dan selanjutnya dituliskan pada papan tulis, mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan dikaji, dan melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan mengumpulkan informasi.
3.      Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas
Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber informasi misalnya mencari informasi melalui perpustakaan, surat kabar, pakar, organisasi masyarakat, kantor pemerintah, TV, radio atau menyebar angket dan poling. Bahan informasi yang terkumpul dapat disatukan dalam sebuah map untuk dijadikan bahan portofolio dokumentasi.
4.      Membuat Portofolio Kelas
Ada beberapa langkah dalam tahap ini, yaitu :
a.    kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat suatu bagian portofolio. Keempat kelompok itu adalah : kelompok 1 bertugas menjelaskan masalah yang dikaji, kelompok 2 bertugas menjelaskan berbagai kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah, kelompok 3 bertugas mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah, kelompok 4 bertugas membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah.
b.    Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.
c.    Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh kelompok satu mungkin bermanfaat bagi kelompok lain, hendaknya saling bertukar informasi.
d.   Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
e.    Penyajian Portofolio (Show Case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio tampilan (tayangan) maupun portofolio dokumentasi. Show case dapat dilakukan dengan carashow case satu kelas, show case antar kelas dalam satu sekolah, show case antar sekolah dalam lingkup wilayah.
5.      Merefleksi pada Pengalaman Belajar
Dalam hal ini guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif.

3. Portofolio sebagai Penilaian/Assessment
a. Pengertian Portofolio sebagai Penilaian
Model penilaian berbasis portofolio (Portfolio Based Assessment) adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya (Budimansyah 2002:107). Portofolio penilaian disini diartikan sebagai kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran.

  
b. Portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain
 Sedangkan menurut Gronlund dalam Rusoni (2001:2),
1.      kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
2.      penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar
3.      membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain
4.      keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik
5.      memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum)
6.      dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
Menurut Surapranata dan Hatta (2004:90-96) ada beberapa kelemahan portofolio penilaian diantaranya adalah sebagai berikut
1.      penilaian portofolio memerlukan waktu yang relatif lama daripada penilaian biasa
2.      penilaian portofolio nampak agak kurang reliabel dan adil dibanding penilaian yang menggunakan angka seperti ulangan harian
3.      guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian akhir
4.      guru dan siswa biasanya terjebak dalam suasana hubungan top-down, yaitu guru menganggap yang paling tahu dan siswa dianggap sebagai objek yang harus diberi tahu
5.      banyak pihak yang bersikap skeptis dan lebih percaya pada penilaian biasa yang berorientasi angka
6.      penilaian portofolio merupakan hal yang baru sehingga kebanyakan guru belum memahaminya
7.      kelemahan utama portofolio penilaian adalah tidak tersedianya kriteria penilaian
8.      terkadang masih sulit diterapkan di sekolah karena mereka terbiasa memakai penilaian biasa yaitu tes/ulangan
9.      penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjebak dalam suasana yang kaku dan mematikan
10.  portofolio penilaian membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi bila jumlah siswa dan hasil kerjanya cukup banyak.

c.       Bentuk Portofolio Penilaian
Adapun bentuk-bentuk dari portofolio penilaian, yaitu :
1.      Tinjauan Proses
Portofolio proses (process oriented) adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana perkembangan peserta didik dapat diamati dan dinilai dari waktu ke waktu. Pendekatan ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai dari draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.
2.      Tinjauan Hasil
Portofolio ditinjau dari hasil (product oriented) adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta didik, tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai fakta-fakta itu terjadi. Portofolio semacam ini bertujuan untuk mendokumentasikan danmerefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai.
3.      Portofolio penampilan adalah bentuk yang digunakan untuk memilih evidence yang paling banyak yang dikerjakan oleh peserta didik ataupun kelompok peserta didik. Portofolio penampilan hanya berisi pekerjaan peserta didik yang telah selesai, tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan, dalam penyempurnaan, pekerjaan peserta didik.

d.      Fungsi dan Tujuan Portofolio
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu serta pertumbuhan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu serta pertumbuhan peserta didik. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk :
1.        Melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar
2.        Perluasan dimensi belajar
3.        Pemahaman kembali proses belajar mengajar
4.        Penekanan pada pengembangan peserta didik dalam belajar.
Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksi Pembelajaran mereka sendiri.
e.Analisis Hasil dan Pelaporan Portofolio
Hasil penilaian portofolio umumnya dapat berbentuk skor, grafik, atau deskriptif. Pekerjaan guru selanjutnya adalah membuat suatu rumusan bagaimana skor itu akan dianalisis dan ditafsirkan sehingga kesimpulan akhir tentang kemampuan peserta didik sudah merupakan niali keseluruhan berbagai aspek.
Hasil penilaian portofolio dapat dilaporkan baik kepada peserta didik, kelompok peserta didik, orang tua, maupun komunitas masyarakat.Hal yang paling mendasar dalam analisis dan pelaporan adalah validitas dan realibilitas dan berbagai metode telah dikembangkan.

f.     Merancang Penilaian Portofolio
Pada umumnya dalam merancang penilaian portofolio harus memenuhi beberapa tahapan utama diantaranya :
1.      Penentuan tujuan portofolio
2.      Penentuan isi portofolio
3.      Penentuan criteria penilaian portofolio
4.      Penentuan format penilaian format portofolio
5.      Penentuan koleksi dan menyelaksi (collection)
6.      Refleksi (reflection)Adanya hubungan (conection).

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 15 Desember 2012

PENILAIAN PORTOFOLIO


1.    Pengertian Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat.Dapat diartikan juga sebagai kumpulan kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu.Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan tergantung mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio.Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi, dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa, dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji (Fajar 2004:47).
Menurut Budimansyah (2002:1) portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai wujud benda fisik portofolio adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan siswa yang disimpan pada suatu bundel. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran siswa baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Sebagai suatu adjective portofolio sering disandingkan dengan konsep lain, misalnya konsep pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan pembelajaran maka dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio, sedangkan jika disandingkan dengan penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis portofolio.
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur.Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa (Rusoni 2001:1).

2. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran
a. Pengertian Portofolio Sebagai Model Pembelajaran
Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya.

b. Landasan Pemikiran dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Portofolio
Budimansyah (2002:4-7) secara garis besar menyatakan bahwa landasan pemikiran pembelajaran berbasis portofolio adalah sebagai berikut :
1.      Empat pilar pendidikan
Empat pilar pendidikan sebagai landasan model pembelajaran berbasis portofolio adalah learning to do, learning to know, learning to be, dan learning to liver together, yang dicanangkan oleh UNESCO.
2.      Pandangan Konstruktivisme
Pandangan konstruktivisme menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan dan pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di sekitarnya. Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi konstruktivisme antara lain : diskusi yang menyediakan kesempatan agar peserta didik mau mengungkapkan gagasan atau pendapatnya, pengujian dan hasil penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta didik untuk mempertajam gagasannya,
3.      Democratic Teaching
Democratic teaching adalah suatu upaya menjadikan sekolah sebagai suatu pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis. Secara singkat democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik.
Dalam pembelajaran portofolio, ada empat prinsip dasar, yaitu :
a.    Cooperative Group Learning (Kelompok Belajar Kooperatif),kelompok belajar kooperatif merupakan proses pembelajaran yang berbasis kerja sama.
b.    Student Active Learning (Prinsip Belajar Siswa Aktif),proses belajar berpusat pada siswa. Aktivitas siswa hampir di seluruh proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan.
c.    Pembelajaran Partisipatorik,pada model ini siswa belajar sambil melakukan (learning by doing). Salah satunya siswa belajar hidup berdemokrasi.
d.   Reactive Teaching,model pembelajaran berbasis portofolio mensyaratkan guru yang reaktif. Sebab tidak jarang pada awal pelaksanaan model ini, siswa ragu bahkan malu untuk mengemukakan pendapat.

c. Bagian dari Portofolio sebagai Model Pembelajaran
Portofolio sebagai model pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Portofolio Tayangan
Portofolio tayangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi berjajar dan dapat berdiri sendiri tanpa penyangga. Namun tidak menutup kemungkinan dapat berbentuk lain seperti segitiga, lingkaran, oval, dan sebagainya sesuai dengan kreativitas siswa.
2.      Portofolio Dokumentasi
Portofolio dokumentasi berisi kumpulan bahan-bahan terpilih yang dapat diperoleh siswa dari literatur/buku, kliping dari koran/majalah, hasil wawancara dengan berbagai sumber, radio/TV, gambar, grafik, petikan dari sejumlah publikasi pemerintah/swasta, observasi lapangan, dan lain-lain.Pada dasarnya portofolio dokumentasi adalah suatu bukti bahwa siswa telah melakukan penelitian.

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Portofolio
1.      Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa ketahui tentang masalah yang ada dalam masyarakat, memberi tugas rumah tentang masalah apa yang ada di masyarakat.
2.      Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dikaji, hendaknya para siswa mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang mereka miliki tentang masalah-masalah yang ada pada masyarakat, dengan langkah sebagai berikut: mengkaji masalah yang telah dikumpulkan dan selanjutnya dituliskan pada papan tulis, mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan dikaji, dan melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan mengumpulkan informasi.
3.      Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas
Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber informasi misalnya mencari informasi melalui perpustakaan, surat kabar, pakar, organisasi masyarakat, kantor pemerintah, TV, radio atau menyebar angket dan poling. Bahan informasi yang terkumpul dapat disatukan dalam sebuah map untuk dijadikan bahan portofolio dokumentasi.
4.      Membuat Portofolio Kelas
Ada beberapa langkah dalam tahap ini, yaitu :
a.    kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat suatu bagian portofolio. Keempat kelompok itu adalah : kelompok 1 bertugas menjelaskan masalah yang dikaji, kelompok 2 bertugas menjelaskan berbagai kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah, kelompok 3 bertugas mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah, kelompok 4 bertugas membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah.
b.    Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.
c.    Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh kelompok satu mungkin bermanfaat bagi kelompok lain, hendaknya saling bertukar informasi.
d.   Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
e.    Penyajian Portofolio (Show Case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio tampilan (tayangan) maupun portofolio dokumentasi. Show case dapat dilakukan dengan carashow case satu kelas, show case antar kelas dalam satu sekolah, show case antar sekolah dalam lingkup wilayah.
5.      Merefleksi pada Pengalaman Belajar
Dalam hal ini guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif.

3. Portofolio sebagai Penilaian/Assessment
a. Pengertian Portofolio sebagai Penilaian
Model penilaian berbasis portofolio (Portfolio Based Assessment) adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya (Budimansyah 2002:107). Portofolio penilaian disini diartikan sebagai kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran.

  
b. Portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain
 Sedangkan menurut Gronlund dalam Rusoni (2001:2),
1.      kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
2.      penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar
3.      membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain
4.      keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik
5.      memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum)
6.      dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
Menurut Surapranata dan Hatta (2004:90-96) ada beberapa kelemahan portofolio penilaian diantaranya adalah sebagai berikut
1.      penilaian portofolio memerlukan waktu yang relatif lama daripada penilaian biasa
2.      penilaian portofolio nampak agak kurang reliabel dan adil dibanding penilaian yang menggunakan angka seperti ulangan harian
3.      guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian akhir
4.      guru dan siswa biasanya terjebak dalam suasana hubungan top-down, yaitu guru menganggap yang paling tahu dan siswa dianggap sebagai objek yang harus diberi tahu
5.      banyak pihak yang bersikap skeptis dan lebih percaya pada penilaian biasa yang berorientasi angka
6.      penilaian portofolio merupakan hal yang baru sehingga kebanyakan guru belum memahaminya
7.      kelemahan utama portofolio penilaian adalah tidak tersedianya kriteria penilaian
8.      terkadang masih sulit diterapkan di sekolah karena mereka terbiasa memakai penilaian biasa yaitu tes/ulangan
9.      penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjebak dalam suasana yang kaku dan mematikan
10.  portofolio penilaian membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi bila jumlah siswa dan hasil kerjanya cukup banyak.

c.       Bentuk Portofolio Penilaian
Adapun bentuk-bentuk dari portofolio penilaian, yaitu :
1.      Tinjauan Proses
Portofolio proses (process oriented) adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana perkembangan peserta didik dapat diamati dan dinilai dari waktu ke waktu. Pendekatan ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai dari draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.
2.      Tinjauan Hasil
Portofolio ditinjau dari hasil (product oriented) adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta didik, tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai fakta-fakta itu terjadi. Portofolio semacam ini bertujuan untuk mendokumentasikan danmerefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai.
3.      Portofolio penampilan adalah bentuk yang digunakan untuk memilih evidence yang paling banyak yang dikerjakan oleh peserta didik ataupun kelompok peserta didik. Portofolio penampilan hanya berisi pekerjaan peserta didik yang telah selesai, tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan, dalam penyempurnaan, pekerjaan peserta didik.

d.      Fungsi dan Tujuan Portofolio
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu serta pertumbuhan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu serta pertumbuhan peserta didik. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk :
1.        Melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar
2.        Perluasan dimensi belajar
3.        Pemahaman kembali proses belajar mengajar
4.        Penekanan pada pengembangan peserta didik dalam belajar.
Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksi Pembelajaran mereka sendiri.
e.Analisis Hasil dan Pelaporan Portofolio
Hasil penilaian portofolio umumnya dapat berbentuk skor, grafik, atau deskriptif. Pekerjaan guru selanjutnya adalah membuat suatu rumusan bagaimana skor itu akan dianalisis dan ditafsirkan sehingga kesimpulan akhir tentang kemampuan peserta didik sudah merupakan niali keseluruhan berbagai aspek.
Hasil penilaian portofolio dapat dilaporkan baik kepada peserta didik, kelompok peserta didik, orang tua, maupun komunitas masyarakat.Hal yang paling mendasar dalam analisis dan pelaporan adalah validitas dan realibilitas dan berbagai metode telah dikembangkan.

f.     Merancang Penilaian Portofolio
Pada umumnya dalam merancang penilaian portofolio harus memenuhi beberapa tahapan utama diantaranya :
1.      Penentuan tujuan portofolio
2.      Penentuan isi portofolio
3.      Penentuan criteria penilaian portofolio
4.      Penentuan format penilaian format portofolio
5.      Penentuan koleksi dan menyelaksi (collection)
6.      Refleksi (reflection)Adanya hubungan (conection).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys